Tuesday, August 2, 2016

Ketahuilah Bahwa Penghuni Surga Itu Sedikit

Bismillaah

“Allah berfirman: “Wahai Adam!” maka ia menjawab: “Labbaik wa sa’daik” kemudian Allah berfirman: “Keluarkanlah dari keturunanmu delegasi neraka!” maka Adam bertanya: “Ya Rabb, apakah itu delegasi neraka?” Allah berfirman: “DARI SETIAP 1000 orang 999 di neraka dan HANYA 1 ORANG yang masuk surga.” Maka ketika itu para sahabat yang mendengar bergemuruh membicarakan hal tersebut. Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah siapakah di antara kami yang menjadi satu orang tersebut?” Maka beliau bersabda: “Bergembiralah, karena kalian berada di dalam dua umat, tidaklah umat tersebut berbaur dengan umat yang lain melainkan akan memperbanyaknya, yaitu Ya’juj dan Ma’juj. Pada lafaz yang lain: “Dan tidaklah posisi kalian di antara manusia melainkan seperti rambut putih di kulit sapi yang hitam, atau seperti rambut hitam di kulit sapi yang putih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wajarlah kita merasa susah menemukan org soleh solehah, org2 yg baik krn Allah, org berilmu yg mengamalkan ilmunya dgn sungguh2, serasa dimana2 org yg mengumbar aurat, hilang rasa malu, org dzalim, org ga amanah, JiL, syiah, aneka kesesatan merajalela.

Ya sudah ssuai sunnatullah.

Perlombaannya 1 : 1000.

Masyaallah.
Persaingan ketat.

Katakanlah (wahai Muhammad): “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (QS. Yunus: 31)

Mgkin kita ga menyembah patung, berhala.
Tapi kita kadang lupa bahwa ada Tuhan2 lain di hati kita.
Atau malah kita sndiri menuhankan diri dgn segala kelebihan yg Allah beri.

Kalo suami ga kerja, siapa yg kasi rezeki?
Kalo saya ga ada, siapa yg urus2 anak saya?
Kalo saya ga kerja, kasian suami cari nafkah sendirian.
Ini smua krn kepintaran saya.
Ini smua kekayaan krn kehebatan saya.
Iya dong siapa dulu ayah ibunya.
Dan lain2.

Laa hawla wa laa quwwata illa billaah.

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An-Nisaa’: 145)

Yang lebih mengherankan, apa yang menyebabkan mereka tidak bisa menjawab 3 pertanyaan yang mudah (siapa Rabbmu? apa agamamu? dan siapa nabimu? di dalam kubur?).

Jawaban mereka adalah sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Hah… hah… aku tidak tahu, aku mendengar orang mengatakan sesuatu, kemudian aku mengatakan hal tersebut.”

Pertanyaannya memang mudah, tetapi menjawabnya sangatlah sulit. Karena hati manusia di akhirat merupakan hasil dari perbuatannya di dunia. Jika di dunia dia meremehkan agamanya, maka dia tidak akan bisa mengatakan bahwa agamanya adalah Islam.

Jangan harap kalimat laa ilaaha illallah bisa dihafalkan.

Kelak apa yg sehari2 ada di hati kita, itulah yg akan keluar saat ajal tiba.

Pantaslah perintahnya, perbaharuilah iman kalian.

Barakallaahu fiikum

0 comments:

Post a Comment