Friday, July 29, 2016

Perbedaan tadarus, tilawah, dan tadabur Al-Qur'an

• Tadarus berasal dari kata ( darosa ) yang berarti membaca ( qiro’ah ) atau berlatih dan selalu menjaga ( ﺍﻟﺮﻳﺎﺿﺔ ﻭﺍﻟﺘﻌﻬﺪ ﻟﻠﺸﻴﺊ ) . Ketika ada imbuhan huruf ta’ dan alif pada kata
darasa, maka maknanya berubah menjadi ‘saling membaca’. Dari sinilah kita kenal kata “ tadarus ” atau “ mudarasah“. Sehingga dua kata ini dapat diartikan “membaca, menelaah, dan mendapatkan ilmu secara bersama-sama, di mana dalam prosesnya mereka sama-sama aktif”. Hal ini diisyaratkan dalam firman Allah s.w.t. di Ali ‘Imran:79 ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﺒَﺸَﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳُﺆْﺗِﻴَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻭَﺍﻟْﺤُﻜْﻢَ ﻭَﺍﻟﻨُّﺒُﻮَّﺓَ ﺛُﻢَّ ﻳَﻘُﻮﻝَ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﻛُﻮﻧُﻮﺍ ﻋِﺒَﺎﺩًﺍ ﻟِﻲ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻛُﻮﻧُﻮﺍ ﺭَﺑَّﺎﻧِﻴِّﻴﻦَ ﺑِﻤَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﻌَﻠِّﻤُﻮﻥَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻭَﺑِﻤَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﺪْﺭُﺳُﻮﻥ ; tidak wajar bagi manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya ”.

• Syaikh Ibnu Utsaimin dalam kitabnya Majalis Syahr Ramadlan menguraikan cakupan makna tilawah dalam dua macam :
Pertama – Tilawah hukmiyah, yaitu membenarkan segala informasi Al Qur’an dan menerapkan segala ketetapan hukumnya dengan cara menunaikan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.
Kedua – Tilawah lafdziyah, yaitu membacanya. Inilah yang keutamaannya diterangkan oleh Rasulullah s.a.w. dalam hadits Bukhari: ﺧَﻴﺮُﻛُﻢ ﻣَﻦْ ﺗﻌَﻠَّﻢَ ﺍﻟﻘُﺮﺁﻥَ ﻭﻋَﻠَّﻤَﻪ ; sebaik-baiknya diantara kamu adalah yang belajar Al Qur’an dan yang mengajarkannya”.

• Sedangkan kata “ tadabbur ” sendiri terdapat diantaranya dalam QS. An Nisaa’ ayat 82, secara leksikal/harfiah tadabbur mengandung beberapa filosofi makna, yakni: refleksi (reflection), meditasi (meditation), berfikir (thinking), pertimbangan (consideration) dan perenungan (contemplation). Mencermati rangkaian makna terbaca, kata ini memiliki makna integral dalam konteks kecerdasan manusia; intelektual, spiritual dan moral. Itulah kemungkinan yang dapat kita tangkap mengapa Al-Qur’an menggunakan kata tadabbur .

• Fungsi serta Manfaat Mudarasah dan Tadabbur
1. Sarana dan media untuk menambah ilmu. Tentunya, dengan melakukan mudarasah secara bersama-sama dengan orang lain semakin menambah cakrawala keilmuan kita. Ingat, Rasulullah s.a.w. selalu rajin mempelajari Al-Qur’an dan mencermati ayat-ayatnya, sehingga beliau mengetahui dengan sempurna maksud dan maknanya dengan tadarus/mudarasah bersama Jibril ‘alaihissalam .
2. Membantu proses menjaga Al-Qur’an yang telah kita kuasai serta tidak mudah lupa dan lalai.
3. Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan rasa sepenanggungan sesama muslim. Dengan demikian, Islam telah melakukan proses pendidikan nalar kolektif dan etika bersama; kita membangun karakter yang kuat.
4. Sebagai sarana dan media tazkyatun nufus , mensucikan jiwa.
5. Mendatangkan rahmat dan ketenteraman bagi umat.
6. Memperbaiki kualitas tilawah.
ﻭﺭﺗﻞ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺗﺮﺗﻴﻼ ; Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan). (Al Muzzammil:4)
Akhiru kalam, tetap semangat, tetap bergairah, dan tetap istiqomah dalam membumikan Al Quran.

0 comments:

Post a Comment