Sunday, June 19, 2016

PACARAN BERKEDOK TA'ARUF

بسم الله الرحمن الرحيم

Terdapat fenomena baru di kalangan AD, terutama yang masih muda dan single, bahwa mereka sedang melakukan ta'aruf. Padahal sejatinya mereka sedang pacaran. Bacalah status" mereka di facebook, di bbm, di WA di Line, dan masih banyak lagi, yang bikin gedeg dan eneg.

Sebagai sesama muslim, terkhusus lagi sesama AD, ana ingin mengingatkan saudara saudari yang ana cintai karena Allah. Agar tidak lebih terjerumus lagi ke dalam kancah "ta'aruf" (dalam tanda kutip).

Marilah kita kaji ulang, apa yang disebut ta'aruf itu?

Ta'aruf adalah fase dalam suatu proses menuju pernikahan. Dalam fase ini, si calon mempelai pria diperbolehkan melihat wajah calon mempelai wanita dengan disertai mahramnya. Begitu pula sebaliknya, calon mempelai wanita dengan disertai mahramnya diperbolehkan melihat wajah calon mempelai pria. Dan pertanyaan" seputar identitas mereka berdua.

✅Nah, hanya sebatas itu. Dan kalau dirasa cocok sebaiknya segera dilanjutkan dengan proses khitbah, untuk kemudian memasuki proses terakhir yaitu akad nikah. Dan ini sebaiknya tidak memakan waktu terlalu lama sampai berbilang bulan, apalagi tahun. Sebab syaitan akan sangat berperan di sini, dengan mengingat wajahnya, suaranya akan menjadi zina mata dan zina hati.

Padahal Allah sudah berfirman : wa laa taqrabuzzina innahu kaana faakhisyah. Tentu sudah pada hafal artinya kan, wahai supporter AD? Demikian proses yang seharusnya dilalui oleh mereka yang akan melakukan pernikahan secara syar'i.

Sedangkan yang ada sekarang, ikhwan dan akhwat sudah merasa SALING SUKA lebih dulu di antara mereka, dengan ta'aruf ala mereka di berbagai media sosial, tanpa disertai mahram, saling bertukar foto (sebagai penunggu gallery, hadehhh), saling mengirim pesan" kerinduan, bikin status" lebay yang bikin gedeg dan eneg (afwan khy), naik" gunung bersama, (hadehhh lagi).

‼️Sebagai sesama muslim, terkhusus sebagai sesama AD, ana pribadi mencoba mengingatkan ikhwan wal akhwat (bukan berarti ana lebih baik lho).
Tapi apa jawaban mereka???
"Ana lagi ta'arufan umm. Lagipula orang tua si akhwat sudah mengijinkan kok." (Hadehhh, ora dhong blaz ini ortu si akhwat.

Memang sih, sebagai ikhwan wal akhwat, semangat mereka perlu diacungin jempol alias sangat tinggi. Tapi sih tapi, mbok yoo jangan semangat doang yang ditinggiin. Imbangilah dengan belajar ilmu" syar'i; aqidah, fiqih, ibadah dan akhlaq. Nah penekanannya di sini adalah bagaimana kita berakhlaqul karimah.

✅Yuuuk, mari kita belajar lagi dan lagi dan lagi. Agar apapun yang kita lakukan di dunia ini selalu bersandar kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw, dan bukan karena hawa nafsu kita saja. Baca QS. Al Maidah: 48, 49, 50.

Mari bersama perbaiki akhlaq kita, khususan bagi AD. Sebab tidak serta merta kita menjadi AD, lalu kita bisa masuk syurga secara otomatis.

Wallahu a'lam bishshawwab.

0 comments:

Post a Comment